Kawan...
ini adalah salah satu contoh soal untuk UAS perbankan yang pernah dikeluarkan oleh salah satu dosen di salah satu perguruan tinggi.

nah ngemeng2 kita sebentar lagi mw ujian semester g salah juga klo kita pelajari soal soal dr beliau mungkin setipe sama soal dari dosen kita walau tak sama.

biar keliatan rapi aq masukin di docstoc. ini dy link nya


selamat belajar....
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi dan Perkembangan manajemen,dan manajemaen keuangan manajemen Keuangan adalah merupakan suatu aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan dana se-efektif, se-efisien, se-produktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam manajemen keuangan hal ini sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik., dan Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antar lain yaitu terjadinya Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan. Dalam dunia bisnis, ada beberapa pihak yag memerlukan laporan keuangan, yaitu pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah para manajer pada semua tingkat. Laporan keuangan itu dijadikan alat untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan khusus.
Pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan antara lain adalah pemegang saham, kantor pajak, pasar modal, lembaga keuangan, serikat buruh, dan sebagainya. Mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam menggunakan informasi laporan keuangan. Pemegang saham untuk menilai investasi, kantor pajak untuk menentukan besarnya pajak penghasilan, pasar modal untuk memperkirakan harga saham.
Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan merupakan suatu dampak yang dapat menjadikan suatu perusahan mengalami hal yang negataif terhadap keuangan suatu perusahaan, dalam hal ini inovasi keuangan memepunyai pengertian adanya suatu perubahan untuk melakukan hal yang berbeda dalam pengelolaan keuangan. Sedangkan rekayasa keuangan adalah merupakan perubahan yang dilakukan untuk membuat sesuatu berbeda dengan yang sesungguhnya sehingga dapat menambah keuntungan atau pemasukan. (Dahlan Iskan dari harian KALTIM POST edisi 9 Juli 2007)


BAB II
PEMBAHASAN

 Inovasi Instrumen Keuangan Penyebab Krisis

Akhir-akhir ini banyak orang bersikap skeptis bahwa krisis sub-prime mortgage yang terjadi di Amerika merupakan salah satu akibat dari inovasi keuangan yang terjadi di pasar uang yang semakin liberal.
Robert J. Shiller dalam artikelnya ”Has Financial Innovation Been Discredited” , Mengatakan bahwa seiring dengan terliberalisasinya pasar uang akan mendorong timbulnya berbagai inovasi yang berfungsi untuk memberikan banyak pilihan untuk mendorong modal dan investasi, hal ini kemudian berujung pada terdorongnya pertumbuhan ekonomi. Satu sisi, inovasi keuangan membuat para pihak di pasar mencari bagaimana menemukan instrumen investasinya yang paling efisien, dan juga membuat semakin banyaknya pilihan untuk mendiversifikasi resiko yang mungkin terjadi. Namun di sisi lain, inovasi keuangan juga berbuntut pada semakin besarnya peluang moral hazarad dalam pasar uang.
Dalam inovasi keuangan misalnya Bukan hal yang beranggapan bahwa besarnya penghasilan tidak selalu berbanding lurus dengan besarnya kekayaan. Seseorang yang penghasilannya di atas Rp 10 juta sebulan, misalnya, bisa saja kehidupan keuangannya lebih ”susah” ketimbang karyawan yang penghasilannya sebesar Rp 5 juta per bulan.
Sebab, berapa pun kecilnya penghasilan, sepanjang pengeluaran lebih rendah ketimbang pemasukan, berarti memiliki cash flow positif yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan kekayaan.
Di sisi lain, berapa pun besarnya penghasilan, jika pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan, posisi keuangan akan defisit. Itu berarti sebagian kebutuhan akan dibiayai oleh utang, tidak ada sumber dana yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan aset. Yang ada adalah penurunan kekayaan secara bertahap karena aset akan dipergunakan untuk pembayaran utang.
Oleh karena itu, tingkat kekayaan seseorang sebenarnya tidak diukur dari besarnya penghasilan, melainkan lebih bergantung pada karakter pengelolaan penghasilan. Berapa pun kecilnya penghasilan, tetap dimungkinkan menjadi kaya jika mau dan mampu melakukan inovasi dalam pengelolaan keuangan.

 Rekayasa Keuangan Tertinggi terjadi pada Penggelapan Pajak
Direktorat Jenderal Pajak menyebutkan kasus penggelapan pajak lewat rekayasa keuangan merupakan kasus tertinggi dalam masalah perpajakan. Kasus rekayasa keuangan itu melebihi kasus transfer pricing. "Setelah krisis (ekonomi dan finansial), yang paling besar adalah rekayasa keuangan," kata Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution di Jakarta.
Kasus rekayasa keuangan itu, misalnya pinjam-meminjam uang dari luar untuk membeli perusahaan. "Yang minjam pemegang sahamnya atau pemiliknya, nanti di dalam prosesnya biaya dimasukkan ke dalam perusahaan," akhirnya perusahaan nantinya yang akan membayar utang tersebut. "Ini sama sama pemerintah ikut membayar utang pemilik perusahaan itu”.
Dalam kasus transfer pricing dalam penggelapan pajak memang banyak, tapi tidak selalu yang utama. Transfer pricing biasanya dilakukan oleh dua perusahaan yang terafiliasi dan memiliki hubungan istimewa (sama pemegang sahamnya atau sama anggota direksi atau komisarisnya). Perusahaan menjual mayoritas produknya dengan harga murah kepada perusahaan afiliasi lainnya dengan tujuan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian dan akibatnya perusahan tersebut bebas dari pembayaran pajak.
penanganan transfer pricing Direktorat Jenderal Pajak sedang menyusun pedoman kasus transfer pricing dan harus perlu adnaya perincian yang lebih jelas untuk dapat mengatur masalah transfer pricing. yang mengatur kewenangan otoritas perpajakan menghitung kembali suatu transaksi yang dipengaruhi.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar kejahatan banyak juga dilakukan oleh oknum kerah putih yang dilakukan di korporasi dapat dipastikan menggunakan teknik-teknik rekayasa dalam laporan keuangannya. Kasus Enron, Xerox, Adelphia yang ada di Amerika Serikat hingga kasus Bank Suma dan Bank Bali yang ada di Indonesia menunjukkan bahwa manipulasi laporan keuangan sering dijadikan modus operandi dalam menjarah dana perusahaan dan pihak-pihak lain yang dirugikan. Oknum-oknum penjahat kerah putih berasal dari kelompok yang bervariasi, bisa manajemen, pemegang saham, karyawan perusahaan atau pihak eksternal perusahaan.
Para akuntan publik, auditor internal perusahaan dan aparat penegak hukum sering tidak mampu mendeteksi teknik-teknik creative accounting yang semakin canggih yang dilakukan para penjahat kerah putih. Skill dan keahlian para penegak hukum di Indonesia sangatlah minim sehingga dalam bidang akuntansi keuangan. Adalah mustahil dapat mendeteksi penyelewengan yang dilakukan para penjahat kerah putih tanpa memahami celah-celah apa saja yang ada pada Standar Akuntansi Keuangan yang dapat dimanfaatkan dalam memanipulasi rekayasa dalam laporan keuangannya.













BAB III
PENUTUP
Bahwa pada dasarnya dalam suatu perekonomian tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Tetapi dalam kenyataannya untuk biasa memaksimumkan laba yang di peroleh banyak terdapat kondisi ekonomi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antaralain masalahnya adalah inovasi keungan dan rekayasa keuangan.
Sehingga untuk bisa mengatasi kejadian tersebut harus adanya pengontrolan dimana adanya pengawasan dari pihak interen perusahaan terhadap keuangan yang ada dalam suatu perusahan dan hal ini juaga sering terjadi akibat adanya inflasi dan untuk mengatasinya adanyanya kebijakan moneter untuk mengatur dampak tersebut.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Zainal. 2007. Rekayasa Dalam Keuangan.surabaya : Airlangga University Press.
Masassya G Elvyn. 2000. Praktisi Keuangan. Jakarta : Kompas Cetak
 Aplikasi (Application)
Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yang berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram. Pada tarap kemampuan menerapkan ini anak didik (siswa) juga sudah dapat menerapkan prinsip pada situasi baru, menerapkan teori dalam praktik, menerapkan rumus untuk pemecahan soal, menyusun sekema atau diagram, mendemonstrasikan atau menunjukkan prosedur.
 Contoh soal kognitif tiga (aplikasi) objektif
1. Dita mendapatkan SHU atas modal yang disetorkan pada koperasi nusa indah sebesar Rp.125.000, berapakah besarnya persentase jasa modal dari SHU pada koperasi nusa indah apabila total simpanan dita, total simpanan anggota, dan jasa anggota nilainya secara berurut turut nilainya adalah Rp.75.000, Rp 1.500.000, dan Rp. 5.000.000,
a. 20%
b. 30%
c. 40%
d. 50%
e. 60%
2. Bila bapak budi mendapat jasa modal 15%, jumlah total simpanan Rp.1.000.000, dan total SHU sebesar Rp. 600.000 jumlah SHU bapak budi adalah
a. Rp 54.000
b. Rp.150.000
c. Rp.168.000
d. Rp.300.000
e. Rp.350.000
3. Bila diketahui :
SHU koperasi = Rp.24.000.000
Total pinjaman =Rp.80.000.000
Jasa pinjaman =25%
Jika ujang anggota kopeasi mempunyai pinjaman Rp.200.000, besar nya jasa anggota ujang adalah
a. Rp.60.000
b. Rp.90.000
c. Rp.175.000
d. Rp.300.000
e. Rp.1.200.000
4. 1. Setiap anggota bersifat sukarela dan terbuka
2. angota ingin menang sendiri
3. pengelolaan di laksanankan secara demokratis
4. suatu koperasi harus bisa melakukan kerjasama dengan kopersai lain
5.SHU dibagikan tanpa melihat jasa yang dilakukan oleh anggota
Dari berbagai kalimat diatas mana yang sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi ?
a. 1, 2, 3
b. 1, 3, 4
c. 1, 4, 5
d. 2, 3, 4
e. 3, 4, 5
5. Di bawah ini adalah setruktur internal organisasi koperasi








Lengkapilah setruktur diatas ?
a. Pegawai dan pengawas
b. Pengurus dan rapat anggota
c. Rapat anggota dan pengawas
d. Kepala sekolah dan sisiwa
e. Pembina dan kepela sekolah

 Contoh soal kognitif tiga (aplikasi) essay
1. Gambarkan salah satu struktur badan usaha yang anda ketahui
2. Coba anda observasi koperasi yang ada di lingkungan anda, apakah prinsip dan funsi serta peran koperasi telah sesuai dengan apa yang telah dipelajari!
3. Gambarkan sruktur organisasi sekolah , jelaskan menurut pendapat kamu
4. Selama tahun 2007 koperasi SMA putih abu-abu melakukan penjualan kepada anggotanya sebesar Rp. 12.400.000.
Dari jumlah tersebut, koperasi SMA putih abu-abu menjual kepada anton, anggota koperasi, sebesar Rp.520,000. Pada akhir tahun, diketahuai SHU koperasi SMA putih abu-abu untuk jasa penjualan sebesar Rp.600,000. Hitunglah besarnya bagian jasa penjualan anton ?
5. Berikanlah pandangamu tentang solusi untuk masalah yang dihadapi oleh koperasi Indonesia?

About